Ketika magma mendingin terjadi reaksi yang spesifik. Reasi Bowen menjelaskan bagaimana pengaruh temperatur, dan hubungannya dengan mineral-mineral yang terbentuk.
Pada diagram reaksi Bowen terdapat sumbu yang menyatakan suhu-suhu tertentu mulai dari 1200°C, 1100°C, dst. Pada alur kiri dari bagan merupakan mineral-mineral yang kaya besi dan magnesium, dimulai dari mineral olivine. Olivine merupakan mineral yang stabil pada suhu 1800°C, ketika temperatur menurun diikuti dengan mineral berikutnya pyroxene, amphibole, mica. amphibole, dan biotite. Pada lajur kiri reaksi pembentukan mineral berjalan diskontinu sehingga pada saat temperatur tertentu mineral yang terbentuk pada temperatur lebih tinggi tidak terbentuk lagi. Olivine, pyroxine, dan Ca-plagioclase mengkristal pada suhu tinggi dalam magma basa. Berbeda dengan olivine dan mineral pada lajur kiri, reaksi pada lacur kanan yang melibatkan Ca-plagioclase berlangsung secara kontinu. Ketika suhu semakin menurun ion kalsium dari mineral fledspar (plagioklas) semakin menghilang dan sodium menjadi lebih dominan. Pada suhu sekitar 600°C lajur kiri dan lajur kanan menyatu pada bagan pembentukan, dimulai dari potassium feldspar (orthoclase) menjadi stabil. Dan berurutan ketika suhu semakin menurun mineral muscovite mica menjadi stabil dan terkristalisasi, hingga kemudian berakhir di mineral quartz.
Gb. Bagan Reaksi Bowen
Ketika suatu magma mendingin dengan waktu yang relatif cepat pembentukan kristal mineral menjadi kurang sempurna, sehingga sering terdapat batuan beku yang memiliki tekstur gelas. Dan ketika pendinginan berjalan relatif lambat pembentukan kristal terjadi dan memberikan tekstur afanitik, peroafanitik, atau faneritik pada batuan beku.
0 feedback:
Posting Komentar