Jumat, 01 April 2011, pukul 21.30 WIB. Jangan ragukan kreativitas anak muda di negeri ini. Karena Kick Andy masih menemukan banyak diantara mereka yang sangat kreatif dan inovatif. Meski dengan innovasi sederhana, tapi banyak anak muda yang berkarya dan mencipta berbagai alat-alat kebutuhan sehari-hari menjadi unik, multi fungsi, dan simple. Kick Andy membawakan beberapa inovasi pilihan hasil Djarum Black Innovation Award atau yang dikenal dengan BIA dari tahun-tahun sebelumnya, 2007 hingga sekarang 2011. Beberapa diantaranya
Dua anak muda yang memiliki ide untuk me-multifungsikan sebuah tas. Yang pertama ada Achmad Fadilah asal Bandung, yang mengkreasikan travel bag menjadi sebuah “trafellow”.
Trafellow |
Saat berada di terminal, stasiun atau airport sekalipun, pastilah menjengkelkan bila Anda tidak kebagian tempat duduk untuk menunggu waktu keberangkatan tiba. Dengan Trafellow, Anda selalu punya kursi lipat pribadi yang menyatu dalam tas perjalanan Anda. Trafellow merupakan pelengkap pintar dalam bepergian karena bisa disandang di bahu maupun ditarik dengan roda, lengkap dengan kursi lipatnya yang siap menemani Anda kemana saja
Trafellow membantu orang yang memiliki hambatan kenyamanan saat bepergian. Misalnya saat menunggu keberangkatan yang terlambat, atau tidak kebagian duduk di ruan tunggu. Karena tas ini selain berfungsi sebagai pembawa barang, juga punya fasilitas untuk bisa menjadi tempat duduk yang nyaman.
Dan bagi yang tak suka diam saat menunggu, terutama bagi mereka yang tak ingin melewatkan saat berolahraga, Dwi prasetya punya ransel yang mengasyikan.
Body Fit Bag |
Dwi telah mengkreasi sebuah ransel sebagai “Body Fit Bag”. Ini adalah tas olah raga yang berfungsi sebagai alat beban untuk melatih pembentukan otot dalam tubuh. Body Fit Bag juga dijadikan alat olahraga disaat tertentu, misalnya saat bepergian, sekaligus sebagai tas barang bawaan. Tas ransel ini bisa digunakan sebagai alat latihan memperkuat otot tangan, dada, bahu, punggung, kaki dan otot lainnya.
Ide Tas kebugaran saya buat dengan tujuan agar siapapun atau masyarakat yang ingin atau tidak ada waktu banyak untuk pergi berolahraga di luar rumah seperti fitnes, senam atau olahraga lain yang berhubungan dengan kebugaran tubuh pada umumnya dan kekuatan otot pada khususnya. Tas kebugaran ini selintas terlihat seperti biasa tas-tas punggung pada umumnya, namun kalo diamati secara detail akan terdapat perbedaannya, seperti pada pegangan untuk mengangkat tas terlihat ada di setiap sisi tas tersebut. Mulai dari pegangan untuk atas, atas kanan, atas kiri, kanan, kiri, depan dan belakang tas. Tas dengan berbagai pegangan ini tidak semata-mata aksen estetika, namun memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk kita yang akan melakukan kebugaran di rumah atau lebih tepatnya fitnes. Tas kebugaran ini nantinya akan dilengkapi dengan buku panduan kebugaran juga, dimana sebagai informasi kegunaan dari tiap-tiap gerakan yang benar dengan menggunakan tas tersebut sebagai beban (dumbbell, barbell, alat-alat fitness lainnya) atau alat kebugaran otot tubuh manusia. Untuk menghasilkan beban yang kita inginkan dari yang ringan hingga berat, kita bisa menggunakan buku-buku, koran-koran bekas yang ada di sekitar kita (rumah) untuk kemudian dimasukkan kedalam tas tersebut untuk sebagai pengganti beban dari besi atau pemberat seperti di tempat-tempat fitnes pada umumnya.
Ketika banyak orang punya masalah saat menulis, maka Jatmiko Rinto Wahyudi punya solusi untuk menyelesaikannya.
Write Mover |
Jatmiko sudah menciptakan “Write Mover”, sebuah alat bantu dengan bola rotali yang terdapat dibawahnya dapat membantu kita untuk dapat menulis dengan rapi, lurus, dan membantu tangan kita bergerak lincah secara horizontal.
Alat ini, juga bisa berguna untuk menghindari rusaknya tulisan akibat gesekan tangan, dan menghindari rusaknya kertas akibat keringat.
Sementara bagi mereka yang punya masalah telat bangun tidur, Didi Prasetya membuat sebuah inovasi baru, yang memungkinkan orang bisa bangun tepat waktu, innovasi ini ia sebut sebagai “Vibre”.
Vibre |
Vibre diciptakan bagi Anda yang sulit bangun tidur. Alarm Vibre terbagi dalam dua bagian: Vibre sebagai bagian pengaktif sekaligus jam yang dilekatkan diujung bantal, dan 4 buah Vibra Point yang ditempelkan di bawah bantal. Getarannya yang terjadi karena arus bluetooth dari Vibre ke Vibra Point yang tak menimbulkan radiasi, akan langsung membangunkan Anda. Vibre juga bisa merekam berbagai suara akrab yang mampu membangunkan Anda. Begitu Anda terbangun, dengan menekan sembarang tombol Vibre maka lampu jam akan menyala. Anda bisa tahu jam berapa Anda bangun sekalipun lampu kamar masih padam
Vibre yang didesain menyerupai alarm ini, terbagi dalam dua bagian. Selain sebagai pengaktif, Vibre sekaligus sebagai jam yang dapat dilekatkan dengan dibantu 4 buah vibra point yang ditempelkan di bawah bantal. Getaran yang terjadi karena arus bluetoothdari vibre ke vibra point tidak menimbulkan radiasi langsung membangunkan anda. Vibre juga bisa merekam berbagai suara akrab yang mampu membangunkan tidur anda.
Kreasi lainnya, ada dua inovasi menarik karya dua pemuda dan didedikasikan untuk mereka yang masih mencuci secara manual. Yang pertama ada alat bernama “Capres”, tentu maksudnya bukan calon presiden, tapi istilah lain dari cape meres. Menurut Good Rindo, ini adalah sebuah solusi bagi masalah sulitnya memeras cucian, terutama yang berbahan tebal.
CaPres |
Tak sedikit masyarakat memilih mencuci pakaiannya dengan mengucek pakaian tersebut dibanding mencucinya menggunakan bros pakaian dengan alasan jenis pakaian tertentu dapat rusak karena sikat bros yang kasar. Sehingga pilihan mencuci dengan mengucek pada landasan cuci yang bergerigi menjadi andalan. Alat ini dinamakan CapRes merupakan singkatan dari Capek Meres, ini di ambil dari kelebihan fungsi alat ini selain sebagai alat mencuci pakaian alat ini dapat mengatasi masalah memeras pakaian, ini terinspirasi dari kegiatan rutin mencuci sehari- hari berbagai macam jenis pakaian berat membuat memeras pakain menjadi sulit seperti: handuk, spray alas tidur yang panjang, kain, jeans, dsb. Sehingga dengan adanya alat ini dapat mengatasi hal semacam itu.
Alat ini telah menyediakan tiang yang disebut copras, sehingga pengguna. Tinggal memutar pakaian yang gantungkan di copras tersebut, kemudian diperas. Selain desain yang argonomis, capres juga dilengkapi dengan pondasi untuk pijakan saat memeras, sehingga bentuk miringnya, diyakini memudahkan penggunanya dalam mencuci.
Masih urusan dalam mencuci, seorang pemuda asal Bandung, Muhammad Ramdhan menawarkan alat bantu jemur sangat fleksibel.
Saat musim yang semakin tidak menentu. Hujan dan panas pun seringkali datang tanpa tanda, maka untuk menyelamatkan jemuran dari hujan ada alat baru bernama “Pakayung”.
Pakayung |
Fenomena perubahan iklim semakin dapat dirasakan dewasa ini.perubahan cuaca yang tiba-tiba (seperti panas tiba-tiba hujan dan sebaliknya) cukup mempengaruhi pola hidup dalam masyarakat, tak terkecuali di Indonesia.
Dalam masalah tentang pengeringan (jemuran) pakaian,hal ini cukup mengganggu proses pengeringan pakaian. Cuaca panas terik yang cocok untuk proses ini dapat langsung berubah tiba-tiba hujan dan ini mengakibatkan proses pengeringan pakaian mengalami hambatan.
Dari fenomena ini maka terciptalah ide pembuatan 'PAKAYUNG' yaitu sarana untuk melindungi pakaian saat proses pengeringan (penjemuran) pakaian. Perlindungan pakayung melindungi dari segala jenis cuaca panas dan hujan, hal ini memungkinkan kita akan tenang saat meninggalkan jemuran di rumah. Bentuk pakayung sendiri terinspirasi dari bentuk payung, yang mempunyai fungsi hampir sama dengan 'PAKAYUNG' yaitu melindungi diri kita dari terik panas dan hujan. Saat sebelum digunakan pakayung mempunyai ukuran yang kecil dan mudah dibawa kemana-mana. Penggunaanya juga simple hanya membuka resleting untuk menggunakanya.
Dan ada dua anak muda lain yang memiliki kreasi unik. Mereka menunjukkan caranya untuk mengatasi kebosanan.
Dari seringnya merasa bosan saat duduk menunggu tanpa aktivitas, Maka Rudi Hardianto menciptakan sebuah bangku yang bisa juga berubah fungsi menjadi sebuah meja. Dengan meja inilah kita dapat bermain bersama, seperti bermain catur, dan halma.
Sebagai seorang disainer produk, Rudi yang finalis 20 besar black innovation awards 2008 ini, ingin menciptakan suatu alat di mana para penggunanya dapat saling berinteraksi satu sama lain, maka terciptalah yang diberinama “Ayoma 2” ini.
Ayoma 2 |
Sementara itu, Yeremia Yordan Bijaksana mengkreasi gitarnya menjadi unik dan berfungsi lebih maksimal. Ia mengkreasi sebuah alat tambahan di gitar yang disebutnya dengan “Loose Guitar”.
Umumnya sebuah gitar memiliki sebanyak enam dawai, tetapi tidak dengan Loose Guitar ini ada tambahan sebanyak 12 dawai maka gitar dapat dimainkan dengan 18 dawai sekaligus. Bahkan tujuh dawai tambahannya, memiliki nada-nada baru yang tidak terdapat dalam struktur dawai sebuah gitar.
Loose Guitar |
Kreasi Yeremia ini menang sebagai juara favorit dalam ajang Black Innovation Awards 2010.
Sumber: KickAndy dan Blackxperience
ini baru tontotan seru dan mengasikan,
BalasHapusgak bakalan rugi deh