Best Entries

Rabu, Januari 25, 2012

Finally.. PTW closed | PEMPEK yes | KERJA luar biasa!

Agak langka untuk satu pengalaman ini. Biasa berkutat akuisisi data dengan yang namanya hutan rimba, kebun, sawah, rawa, dan segala tempat yang memang jarang tersentuh oleh umat manusia. Ternyata bertarung dengan birokrasi yang berbelit-belit.. Ada MCU lah, HSE training, permit kerja, personal Safety, bla bla bla... (saking banyaknya sampe nggak bisa disebutin..). Emang sih niatnya baik, karena ini perusahaan (sebut saja Kopi) punya target Zero Accident tiap tahunnya.. Keren yaa tapi nggak juga lebay kali..

Hari jumat lalu terasa ketiban durian jatuh, sakit kena durinya, tapi enak isi buahnya, hahahaha.. Bagaimana nggak, tiba-tiba ditelpon buat nggantiin personel survey yang terpaksa nggak bisa ikut karena ada acara kampus yang pastinya nggak bisa digantiin, apalagi kalo bukan eFGeA, yang tahun ini live from Kelud. Kok jadi omongin eFGeA sih, kembali ke awal *gaya Tukul...

Beberapa hari sebelumnya, cek semua peralatan yang harus dibawa. Yang lebih penting ternyata, Gw baru tau kalo sebelum ngerjain hal-hal kayak proyek ini wajib melakukan simulasi di lapangan. Emang sih nggak jauh beda dari STMJ biasanya, kos banyak hal yang harus dipertimbangkan buat akusisi besok di field. Terlebih lagi hal kayak gini tuh suatu hal yang baru dan cocok buat judul skripsi. "Magnetik untuk Industri". Fokus survey pada posisi pipa yang tertanam didalam tanah, pada field stasiun "pengepul" minyak. Otomatis semua pipa minyak yang dikirim dari Rig, "tumpek bleg dadi siji disini.
Bandara "Sultan Mahmud Badarudin II"
Turun dari maskapai Singa, kami harus apel ke tempat Pak Boz. Cek lagi semua yang kudu dibawa, dan mikirin gimana caranya bawa. Ya baguslah, biar besok nggak kerasa ribet. Setelahnya, muncul kejutan-kejutan yang sebelumnya belum pernah dipikirkan, nggak diminta, dan lebih dari cukup. Dibawalah ke sebuah hotel berbintang yang tampak keren dengan maskot rumah gadangnya. Dengan akses luar biasa ribet, sampailah pada lantai 4 dengan tulisan Executive Floor.. Wow, metu "ndesone"..
Executive Floor
Terminal 1
Tim
Duren Party :)
Finally Closed
Sampai di tanah rantau. Bertemulah dengan tim Soil dari perusahaan lain yang nantinya kami akan bekerjasama untuk target yang di tekankan oleh perusahaan Kopi itu ~~~~
Biar nggak kebanyakan kertas, kita fokusin aja ke jalan-jalannya aja dah dari pada kerja. Soalnya udah tempatnya mirip lapangan, nggak ada pohon, rawa, pas cuaca panas, deket katulistiwa. Eh.. dibawahnya ada minyak.. Gosong sudah... Tapi malamnya, kita pesta duren, sate kambing, nasi padang, tambah lagi rootbeer.. Mantap sudah...
Usai kerjaan akusisi di lapangan, kita pamitan sama yang punya tempat. Langsung berangkat ke kota Pempek dengan iring-iringan kendaraan berat. Karna waktu itu kita berangkat jam 5 pagi, jalan pastinya terasa laksana jalan tol dengan waktu tempuh 3 jam perjalanan (udah kayak Yogya - Solo PP aja). Padahal kemarin nih pas berangkat ke site dari Palembang kerasa jenuh, dari jam 1 siang nyampe di mess jam 7 sore. Berart ada dua kali lipat lamanya perjalanan (padahal Yogya - Surabaya kalo naik kereta biasa 6 jam).  Ckckck....

Di Palembang, mampir ke istananya Kris, teman satu tim ini ternyata punya rumah dua lantai diatas bukit dengan dua kolam yang mana salah satunya ada air terjun yang selalu gemericik terhempas angin gunung. Kalau jendela dan pintu di buka, dinginnya AC terasa sejuk. Teduh di halaman depan banyak pepohonan yang rindang (menurut admin, ini rumah udah mirip vila-vila di daerah Batu Malang, 11-12 mepet dikit)
#fakta

  1. Palembang dataran rendah, tapi rumahnya Kris memang diatas bukit.
  2. Udaranya sejuk, waktu bertamu memang lagi mendung.
  3. Ada dua KOLAM ikan dan AIR TERJUN mini.
  4. AC itu Angin Cepoi-cepoi.
  5. Pepohonan Rindang, saking rindangnya muat masuk kedalam pot (sebagian sih)

Istirahat sejenak, dan Ibadah Jum'at (karna hari itu Jum'at) adalah yang kami lakukan begitu sampai di istananya Kris. Hingga pada akhirnya, waktu mengharuskan kami untuk Pergi jalan-jalan ke kota.. *asyik jalan-jalan juga akhirnya*

Salah satu tempat yang jadi incaran adalah kompleks Stadion Jakabaring. Stadion ini menjadi saksi bisu kemenangan Indonesia di kanca pesta Olah Raga se-Asean. Komplek ini benar-benar besar, sayangnya karena masih terbilang baru, hawa udara yang terhembuskan oleh angin tergolong panas.
Kawasan Jakabaring
Beberapa tempat yang menjadi incaran tetap nomor satu, Jembatan Ampera yang jadi icon kota Palembang ini. Unik, soalnya yang admin tau ih ya, yang namanya jembatan tuh kebanyakan kalau terbelah, terangkat ke samping. Tapi untuk jembatan ini, lewat diatasnya saja tidak kelihatan dimana belahan tengahnya (pikirane sing resik lho yo ne moco). Eh, ternyata ini jembatan terangkat keatas.. Woow..
Me with Ampera
Menara Masjid Agung
Jendela Masjid
Satu lagi, Masjid Agung Kota Palembang ini juga unik. Dari sekian banyaknya masjid Agung di Indonesia, cuma ini yang tidak berKubah layaknya masjid pada umumnya. Masih juga ada hiasan ala kuil-kuil cina, padahal ini masjid Agung. Kata orang dulu, Sumatra Selatan merupakan tempat bersinggahnya para pedagang asal Cina dan Arab, mereka masuk ke dalam kota melalui sungai besar yang meliuk layaknya naga. Yap, sungai Musi yang berhiaskan jembatan Ampera diatasnya. Budaya inilah yang menyebabkan masjid tua di kota Palembang mempunyai ciri khas yang beda dari masjid Agung lainnya di Indonesia. Misalkan nih, masjid yang berwarna hijau-putih itu di cat dengan warna merah-kuning akan terlihat menyerupai Klenteng. BELIEVE it or NOT.

Teman Perjalanan Pulang :3
Bertolak dari Palembang ke Jakarta, kami diantarkan oleh hujan lebat 1 menit. Nggak lama tapi memang hujan ini yang menemani perjalanan kami selanjutnya. Di Bandara SoeTa, kami transit untuk melanjutkan perjalanan ke Jogja dan harus berpisah dengan Boz besar kami, yang merawat dan menjaga kami selama 10 hari di lapangan, semua orang yang dekat dengan beliau pasti menganggapnya sudah seperti Bapak sendiri. Karna waktu tunggu 4 jam menuju boarding selanjutnya. Kami bermain billiard @ Havana Lounge di Bandara Soeta. Lumayan sambil menghilangkan bosan, aku dan Kris main sampai puas.. Hahaha.. Benar sudah kataku, boarding dari Jakarta ditemani hujan angin. Sampai-sampai terkena delay padahal cuma 15 menit, agak lama "dikit" dari Palembang yang cuma 1 menit :p dan kedatangan kami di Yogyakarta di sambut dengan hujan badai. Kali ini lebih parah, begitu landing, yang semula cuma gerimis jadi badai angin. Semua yang didalam jadi nggak karuan, kan nggak bisa turun dari pesawat. Harusnya sih bandara yang sudah dikatagorikan Bandara bertaraf Internasional tuh segera buat apa kek yang bisa menghindari hujan masuk ke dalam pesawat. Kasian juga sih kalo sampai-sampai pramugarinya ngepel lantai pesawat. Hehehe... :p
Playing Billiard
I'll Go Home Safely

2 komentar:

  1. PENGENNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN

    BalasHapus
  2. Yud, fotone menara masjid Agung nek isih pake warna alami apik koyone. *sumprit*

    BalasHapus